Tidak ada Waktu yang Kosong

Shuhba Mawlana Syekh Muhammad Nazim Adil Al-Haqqani QS


A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Wash-shalaatu was-salaamu 'alaa asyrafil Mursaliin Sayyidinaa wa Nabiyyina Muhammadin wa 'alaa aalihi wa Shahbihi ajma'iin


Segala sesuatu yang akan terjadi dalam kehidupan ini mempunyai waktu yang sudah ditetapkan. Segala peristiwa mempunyai waktu yang sudah ditunjuk. Jika kita tahu bahwa semua peristiwa akan datang pada waktu yang telah ditentukan, kita akan berada dalam kondisi tenang dan sabar; sikap sabar yang menunjukkan kesempurnaan jiwa seseorang dan juga kekuatan imannya.

Jika kita mampu memahami hikmah dari setiap peristiwa, maka iman kita akan kuat. Kita akan mendapat lebih banyak kekuatan untuk menerima pengetahuan Ilahiah. Allah SWT memerintahkan kita untuk melihat lebih dalam pada setiap peristiwa, untuk menemukan hikmah yang memberi nilai pada peristiwa itu. Jika kalian melihat lebih dalam, kalian akan merasakannya.

Segala sesuatu harus tepat pada waktunya. Kalian tidak bisa mengeluarkan sesuatu dari waktunya, karena setiap saat sudah terisi. Kalian tidak bisa menemukan waktu yang ‘kosong’. Oleh sebab itu di dalam tarekat kita, tidak ada sesuatu yang ditunda. Suatu perbuatan harus dilakukan pada waktunya. Sebagaimana Allah SWT berfirman, “Untuk salat, ada waktu dan urutan yang khusus.” Ini adalah suatu tanda bagi kita. Yang meminta kita untuk menunda perbuatan kita adalah ego, nafs. Ego kita sangat malas, ia tidak suka bergerak, dan oleh sebab itu ia ingin menunda segala hal. Bagi ego kita, tampaknya mudah untuk mengatakan, “Aku akan mengerjakannya besok.” Ia selalu mencari celah untuk melarikan diri dari sesuatu yang serius, karena ego hanya senang untuk bermain-main.