Salat Kusuf

Pada tanggal 29 Maret 2006, gerhana matahari terlihat di Siprus pada siang hari. Mawlana Syekh Nazim QS memerintahkan semua orang yang berada di sana untuk melakukan salat atas peristiwa gerhana (Salat Kusuf) ini selepas Salat Zuhur. Syekh Adnan QS memimpin pelaksanaan salat. Pada rakaat pertama, beliau membaca Surat al-Fatihah, dilanjutkan dengan Yasiin, ar-Rahmaan, dan al-Waqi’ah sedangkan pada rakaat kedua, beliau membaca Surat al-Fatihah yang dilanjutkan dengan Surat al-Mulk, al-Insan, an-Naba serta beberapa surat pendek. Setelah salat mereka melakukan zikir yang panjang yang menekankan pada istighfar (memohon ampun pada Allah SWT) sampai gerhana berakhir.

Sehari sebelumnya Mawlana Syekh Nazim QS meminta murid-muridnya untuk tidak keluar rumah lebih dari seperlunya. Beliau juga meminta murid-muridnya untuk memberikan sedekah lebih banyak dari biasanya. Juga agar Salat Kusuf dilakukan sebanyak 2 rakaat (tidak perlu mengumandangkan azan untuk salat ini, tetapi lebih baik jika dilakukan secara berjamaah, Mawlana meminta agar salat dilakukan pada pukul 13.30). Pada setiap rakaat, dibaca Surat al-Fatihah sekali, kemudian Surat al-Ikhlash 100 kali. Ketika ruku, ucapkan, ‘Subhaana rabbiyal azhiim' dan setiap kali sujud dibaca, ‘Subhaana rabbiyal a’la' 100 kali. Setelah salat baca selawat seperti, ‘Allaahumma shalli `ala Sayyidana Muhammadin wa `ala aali Sayyidana Muhammad’ 100 kali atau lebih. Jangan menatap ke langit untuk melihat gerhana!

Catatan:
Salat Kusuf terdiri dari dua rakaat. Walaupun ada pendapat yang berbeda, namun hadis otentik mengindikasikan bahwa setiap rakaat terdiri atas 2 kali berdiri (qiyam), dua kali membaca surat Al-Quran (Qira’at), dua kali ruku dan dua kali sujud. Ini adalah pandangan mayoritas dari jumhur ulama, termasuk Imam Malik, Imam Syafi’i dan Imam Ahmad. Ada juga yang menyatakan bahwa jumlah ruku pada setiap rakaat ada tiga, empat atau lima. Ulama mazhab Hanafi berpendapat bahwa setiap rakaat hanya dilakukan satu kali ruku, seperti halnya salat-salat harian lainnya.