Adab Laylat al-Israa' wal-Mi`raaj



Mawlana Syekh Hisyam Kabbani
27 Juni 2011   Lefke, Siprus
Laylat al-Israa wa 'l-Mi`raaj

As-salaamu `alaykum wa rahmatullahi wa barakaatuh.
A`uudzu billahi min asy-Syaythaani ‘r-rajim.
Bismillahi 'r-Rahmaani 'r-Rahiim.

Saya bertanya pada Mawlana Syekh Nazim (q), amalan apa yang dapat kita lakukan malam ini, dan beliau berkata, “Sekarang malam sangat singkat; lakukan saja ziarah rambut suci Nabi (s) lalu salat dua rakaat Shalaat asy-Syukr, lillahi Ta`ala.”

Sebagaimana Grandsyekh `AbdAllah al-Fa`iz ad-Daghestani (q) berkata, “Ketika Sayyidina Muhammad (s) melakukan Israa wa ‘l Mi`raaj, di Surga, beliau salat dua rakaat Shalaat asy-Syukr bersama seluruh nabi lainnya (a), untuk bersyukur kepada Allah (swt) yang telah membawanya untuk Mi`iraj.  Pada rakaat kedua beliau membaca Du`a al-Qunuut,” jadi kita akan melakukan hal yang sama. 

Grandsyekh `AbdAllah al-Fa`iz ad-Daghestani (q), dan Mawlana Syekh baru saja mengatakan bahwa dua rakaat ini dilakukan atas niat bahwa Allah akan mengaruniakan kita dengan (berkah dari) salat yang sama yang dilakukan oleh Nabi (s) bersama 124,000 nabi lainnya!  Beliau (s) salat bersama mereka sebagai Imam dan mereka semua menjadi makmum di belakangnya.  Mawlana Syekh berkata, “Sebagai ummatu ‘n-nabi, kita juga salat di belakang Sayyidina Muhammad (s) dan para nabi lainnya di dalam salat tersebut.”

Jadi, kita akan melakukan salat itu sekarang, sampai mereka membawa rambut suci Nabi (s).

Shalaatu ash-Syukur lillahi Ta`ala ’l-Azhiim fii laylati Israa wa ‘l Mi`raaj!
Allahu Akbar!