Adab Laylat al-Raghaib

Dilakukan setelah Salat Isya pada malam Jumat pertama di bulan Rajab. Para ulama menganggap malam ini sebagai malam di mana cahaya Nabi Muhammad SAW ditransfer dari ayah beliau, `Abdullah ibn `Abdul Muththalib RA kepada rahim ibunya, Amina bint Wahab RA.


Niat:
Nawaytu ‘l-arba’in, nawaytu ‘l-`itikaf, nawaytu ‘l-khalwah, nawaytu ‘l-`uzlah, nawaytu ‘r-riyadhah, nawaytu ‘s-suluk, lillahi ta’ala fii haadzal-masjid (atau fii haadzal-jaami`)

Aku berniat 40 (hari mengasingkan diri), aku berniat untuk beritikaf, aku berniat khalwat, aku berniat mendisiplinkan (ego), aku berniat mengadakan perjalanan di jalan Allah SWT, demi Allah SWT di masjid ini.


Adab Tarekat
Doa Agung dari Sulthan al-Awliyaa (ad-Du`a ul-Maatsuur)
Khatm Khwajagan
Mawlid
Salat Tasbih
Berpuasa pada keesokan harinya (dan lebih dianjurkan untuk mempersembahkan kurban kepada Allah SWT)

Sumber:
The Naqshbandi Sufi Tradition: Guidebook of Daily Practices and Devotions
by Shaykh Muhammad Hisham Kabbani
© 2004, Islamic Supreme Council of America