Tempuhlah Jalan Surgawi dan Carilah para Awliya, Orang-Orang yang Suci!

Mawlana Syekh Muhammad Nazim Adil Al-Haqqani QS
Khotbah Iedul Fitri
Lefke, Siprus: 23 Oktober 2006



A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Wash-shalaatu was-salaamu 'alaa asyrafil Mursaliin Sayyidinaa wa Nabiyyina Muhammadin wa 'alaa aalihi wa Shahbihi ajma'iin


Wahai manusia, waktunya singkat untuk (berbicara)... saya mencoba untuk mengatakan sesuatu yang dapat membuat kalian bangun, karena manusia saat ini tertidur atau dalam keadaan mabuk, terlalu banyak minum, bahkan tak dapat lagi membedakan tangan kanan dari tangan kiri mereka!

Misi kami adalah untuk mengatakan, “Wahai manusia, kalian tengah berada di jalan yang salah! Jangan berada di jalur ini! Jika (kalian) tak berjalan di jalan yang benar, kalian akan terjatuh ke Neraka. Bangunlah! Bangunlah, dan tempuhlah Jalan Surgawi!” Karena itulah perlu adanya (seorang) penasihat yang menasihati manusia untuk menempuh jalan itu.

Saya mendengar bahwa sang Paus berbicara sesuatu tentang Islam. Mengapa ia berbicara sesuatu yang menentang Islam? Apakah sebenarnya yang diseru oleh Islam? Apakah Islam menunjukkan pada manusia jalan yang buruk? Islam menyeru manusia menuju ke Neraka ataukah ke Surga?

Mengapakah Anda (Paus, penerj.) tidak menyerukan pada umat Anda agar menerima Utusan Terakhir dan pesan terakhir yang beliau bawa? Dan sebaliknya (Anda) malah mengatakan bahwa Islam adalah seperti ini, seperti itu! (Beliau) yang membawa Islam, apakah beliau adalah orang yang seperti Anda katakan? Apa itu?

Kini mereka telah kehilangan arahnya.... bahkan mereka yang mengatakan tentang diri mereka, “Kami adalah orang-orang yang religius”. Mereka hanya orang-orang yang religius, tetapi kita tidak mengharapkan orang-orang yang religius belaka, namun kita mengharapkan dan mencari orang-orang suci, kekasih-kekasih Tuhan!

Suatu saat saya pernah melewati Switzerland, negara Swiss; di sana terdapat (makam) Santo Nicolaus, dengan biaranya. Orang itu (Santo Nicolaus) adalah benar-benar seseorang yang juga mempercayai Nabi terakhir SAW, tetapi ia menyembunyikan dirinya, dan tidak mau bertemu dengan manusia lain, serta berdiam diri di pondoknya. Suatu saat, saya datang dan melihat ke pondok kecilnya. Santo Nicolaus pernah tinggal di situ, tanpa menemui orang lain siapa pun. Ia berkata, “Aku hanyalah bagi Allah SWT!” Setiap saat saya datang ke daerah itu, spiritualitasnya (rohaniahnya) selalu memanggil saya, “Datang dan kunjungilah diriku!” Dan setiap kali saya melewati daerah itu, saya pun datang dan berkunjung ke makamnya.

Suatu kali saya lewat dan mengunjunginya. Seseorang datang dan berpakaian hitam dan di bagian lehernya terdapat tanda bahwa ia adalah seorang pendeta. Saya menyapanya, “Tuan yang suci menjaga dan memelihara tempat ini?” Ia pun menjawab, “Wahai Syekh, aku bukanlah seorang yang suci, jangan memanggilku dengan sebutan ‘yang suci’.” Saya bertanya, “(Berarti) bahkan Paus pun tidak suci?” “(Ya), bahkan sang Paus pun bukan orang suci. Ia hanyalah seseorang yang ofisial, yang resmi.” (demikian katanya)...

Kesucian adalah sesuatu yang dikaruniakan dari Langit bagi manusia, kesucian adalah suatu busana dan atribut dari Langit, kalian tak dapat memberikan gelar suci bagi seseorang sembarangan, bahkan seandainya seluruh manusia mengatakan, “X adalah orang suci”...

Kita tidak membutuhkan orang-orang religius, kita membutuhkan orang-orang suci! Kekasih-kekasih Allah SWT! Kalian mesti memahaminya, wahai manusia, atau kalian akan terjerumus ke lembah-lembah Neraka... dan dimulai sekarang!... Dari hari ke hari akan bermunculan lebih banyak masalah, dan kutukan tengah datang ke bumi, karena manusia tidak mencari, tidak meminta (bertemu) dengan orang-orang suci!

Saya pun dengan menyesal mengatakan bahwa umat Muslim pun kini menyangkal keberadaan orang-orang suci, mereka menyangkal dan tidak mau menerima awliya! Mereka mendatangi dan menghancurkan tempat-tempat suci awliya. Seseorang yang suci dan siapa pun di sekelilingnya mendapatkan barakah Allah SWT. Maka siapapun yang datang untuk menghancurkan tempat-tempat suci (maqam) mereka, orang tersebut akan tidak bahagia!

Saya mengatakan, “Wahai orang-orang Irak! Mengapa kalian membunuh diri kalian sendiri dan saling berbunuh satu sama lain?” Mereka menjawab, “Karena orang-orang Amerika atau Inggris, atau Jerman atau negara lain datang ke negeri kami, dan kami memerangi mereka!” Kalian tidak berperang, kalian tidak dapat melakukan apa pun! Mengapa kalian tidak pergi mendatangai Jaylani Sultan QS (Maqam Sultan Abdul Qadir al-Jaylani QS di Baghdad, penerj.) dan mengatakan pada beliau, “Wahai Syekh Abdul Qadir QS, engkau adalah orang yang besar, seseorang yang berada di Hadirat Ilahi! Mohonkan ampunan bagi diri kami dan mohonkanlah barakah Tuhan kami bagi diri kami untuk menyelamatkan diri kami dari orang-orang itu?” Karena, Allah SWT-lah yang mengirimkan mereka pada orang-orang Irak! Orang-orang Amerika itu tak akan mendatangi jarak 20.000 km dan menembaki mereka. Mengapa mereka mesti melakukannya? Siapa yang membuat mereka datang ke situ? Mengapa kalian tak mau berkata, dan meminta pertolongan dari Sultan Jaylani QS dan juga pada ribuan awliya yang ada di Baghdad? Mengapa orang-orang Irak tidak mau datang ke sana? Tak seorang pun yang pergi ke tempat-tempat suci para awliya itu. Mereka berkata, “Kami punya misil, peluru kendali dan roket!” Hmmm! Roket? Setan tengah mengencingi misil-misil dan roket kalian!

Wahai manusia, mintalah orang-orang yang suci! Ada orang-orang suci yang hidup... dan ada pula yang telah wafat yang berada di Alam Barzakh. Merekalah sumber-sumber samudra-samudra Kasih Sayang Ilahiah! Mengapa kalian tak mau mendatangi mereka? Kalian tak mau pergi!

Para malaikat akan menggigit kalian, akan memukul kalian, membuat kalian jatuh! Tak ada kehormatan bagi diri kalian! Jika manusia mengetahui hal ini, Allah SWT tak akan pernah menaruh mereka di bawah kaki orang Kuffar! Tetapi, merekalah yang kehilangan jalan mereka, Muslim pun kehilangan (orang-orang suci), karena mereka hanya punya orang-orang religius, mereka tak meminta orang-orang suci, awliya!

Sampai mereka mau meminta (pertolongan) orang-orang suci, mereka tak akan dapat menyelamatkan diri mereka sendiri! Karena itulah kita memohon, “Wahai Allah SWT, kirimkan pada kami hamba-hamba-Mu yang suci! Bahkan satu orang saja akan cukup dan seluruh dunia ini berada di bawah Kuasa-Mu! Karuniakan Barakah-Mu bagi satu Kekasih-Mu, dan satu teman dari hamba-Mu yang paling Kau-cintai, Sayyidina Muhammad SAW! Kirimkan pada kami Sayyidina Mahdi AS! Jika (ia) tidak datang, tak akan pernah ada kebaikan di muka bumi ini, hanya pertempuran, bunuh-bunuhan, penghancuran, pembakaran, gempa bumi dan badai, tornado datang dan mengambil...

Kurang dari tiga tahun yang lalu, datang satu gelombang dari samudra... Tsunami—saya belum pernah mendengar sebelumnya kata-kata aneh seperti itu. Lalu di manakah teknologi kalian untuk menghentikannya?

Wahai manusia, cobalah mempelajari adab terhadap Tuhan kalian, Allah SWT atau kalian akan diambil pergi! Malaikat akan membawa kalian menuju Neraka!

Semoga Allah SWT mengampuni diri kita!... Alhamdulillah! Saya hanyalah seorang hamba yang lemah, meminta untuk membangunkan seluruh negeri, tidak hanya kalian! Kata-kata saya adalah bagi seluruh dunia ini dari Timur ke Barat. Dan seseorang, suatu waktu mestilah mengerti apa yang kami sampaikan... Ada dukungan Langit bagi diri kita!

Semoga Allah SWT memberkati kalian semua!