Shuhba Mawlana Syekh Muhammad Hisyam Kabbani QS
A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Wash-shalaatu was-salaamu 'alaa asyrafil Mursaliin Sayyidinaa wa Nabiyyina Muhammadin wa 'alaa aalihi wa Shahbihi ajma'iin
Alhamdulillah Allah SWT telah mengaruniai kita untuk menjumpai satu tahun lagi dari kalender Hijriah. Dari masa Nabi SAW hijrah ke Madinah, kini sudah 1423 tahun.
Alhamdulillah Dia mengutusnya sebagai rahmatan lil-`alamiin – Rahmat bagi seluruh alam. Ketika kita mengatakan rahmah, itu berarti rahmat. Jika kesehatan kalian baik, itu adalah suatu rahmat, jika usaha kalian baik, itu adalah rahmat; jika kehidupan kalian baik, itu adalah rahmat; jika anak-anak kalian tumbuh dengan baik, itu adalah rahmat. Jika tetangga kalian baik dan bersahabat dengan kalian, itu adalah rahmat dari Allah SWT. Jika Allah SWT mengirimkan hujan kepada kalian, itu adalah rahmat. Apapun yang baik, adalah rahmat.
Dan Allah SWT menggambarkan Nabi SAW sebagai rahmat bagi seluruh alam, rahmatan lil-`alamiin. Itu berarti, “Ya Muhammad SAW! Aku menciptakanmu sebagai rahmat bagi seluruh hamba-Ku. Kehadiranmu dalam kehidupan mereka adalah suatu rahmat bagi mereka. Engkau adalah hamba-Ku dan mereka juga hamba-Ku. Tetapi engkau adalah hamba-Ku yang sempurna. Innaka la`ala khuluqin `azhiim- ‘Sesungguhnya engkau berbudi pekerti yang luhur.’ [68:4] Jadi Aku menciptakan mereka, dan jika mereka mengikutimu, engkau akan menjadi rahmat bagi mereka.”
Jika kita mengikuti jalan Sayyidina Muhammad SAW, kita tidak akan menemui kesulitan, kita tidak akan menemui masalah. Jika kita mengikuti hasrat kita yang buruk, kita akan menemukan masalah-masalah dalam hidup kita. Berusahalah untuk menyelamatkan diri kalian dengan mengikuti apa yang dibawa oleh Nabi SAW.
Wahai umat Muslim! Inilah yang mengubah kehidupan di alam semesta—hijrah dari Mekah ke Madinah. Itu terjadi 8 hari yang lalu, beberapa (orang) mengatakan 10 hari yang lalu dan sebagian lagi mengatakan sebelas, bahwa Nabi SAW tiba di al-Madinah.
Ini adalah bulan di mana Allah SWT memerintahkan Nabi SAW untuk pindah ke Madinah untuk mendirikan infrastruktur Islam, mendirikan negara, dan khilafah Islam. Di bulan inilah Allah SWT memberi tempat kepada Nabi SAW yang dari tempat itu Islam tersebar ke segala penjuru.
Topik hari ini adalah pentingnya Hari `Asyura, hari kesepuluh bulan Muharam, yang telah disebutkan oleh Nabi SAW. Ketika beliau mencapai Madinah al-Munawwarah—pada saat itu disebut Yatsrib atau Taiyyaba—dan masuk, dan membangun tempatnya, beliau melihat bahwa orang-orang Yahudi berpuasa pada sepuluh Muharam. Dan beliau bertanya, “Mengapa mereka berpuasa pada hari itu?” Mereka berkata, “Karena pada hari itu Allah SWT menyelamatkan Nabi Musa AS dari Firaun.” Kemudian Nabi SAW pun berpuasa pada hari itu dan memerintahkan umat Muslim untuk berpuasa pada hari itu.
Dan Muslim meriwayatkan dalam suatu hadis mengenai `Asyura, “`an abi qatadata an rasulullahi saama yawma `Asyura… kaffaaratan lis saanat almaadiya.” Abu Qatada RA melaporkan bahwa Nabi SAW berkata bahwa barangsiapa yang berpuasa pada hari itu, ia akan diampuni seluruh dosanya pada tahun sebelumnya.
Imam Abu Hanifa berkata, “Kaana waajiban fii awwali dzuhur al-Islam” – “Pada masa awal Islam, hari itu diwajibkan untuk berpuasa.” Imam Syafi`i berkata, “Adalah Sunnah untuk berpuasa tetapi tidak diwajibkan.” Imam Abu Hanifa berkata bahwa adalah kewajiban untuk berpuasa pada hari itu di dekade pertama Islam.
Tetapi yang penting diingat adalah bahwa Allah SWT akan menghapus dosa kita selama satu tahun. Ini adalah suatu rahmat yang Allah SWT kirimkan kepada kita, itulah maksud dari wa ma arsalnaaka illa rahmatan lil-`alamiin – Kami tidak mengutusmu, kecuali sebagai Rahmat bagi seluruh alam (makhluk) [21:107]. Dengan mengikuti apa yang dilakukan oleh Nabi SAW, mereka diampuni dosa-dosanya.
Lihatlah, jika kalian berada di dalam penjara, jika kalian menjaga perilaku baik kalian, pihak berwenang mungkin akan membebaskan kalian lebih awal. Pada Hari Pembalasan kita akan mencari segala sesuatu yang dapat membebaskan kita, yang dapat menghapus dosa-dosa kita. Apakah kalian mempunyai puasa `Asyura pada hari itu?
Jadi segala sesuatu yang Nabi SAW bawa adalah rahmat bagi umat Muslim. Itu adalah satu hari, hanya satu hari, Minggu atau Senin. Jika niat kalian adalah berpuasa pada hari Senin dengan keyakinan bahwa itu adalah Hari `Asyura, maka berpuasalah pada hari itu dan kalian akan diberi ganjaran sesuai dengan niat kalian.
Ibn `Abbas RA mufassir Alquran terbesar, berkata bahwa Nabi SAW berpuasa pada Hari `Asyura [karena pentingnya hari itu] dan beliau memerintahkan orang-orang untuk berpuasa pada hari itu [Bukhari and Muslim]. Beliau memerintahkan para Sahabat berpuasa pada hari itu. Itulah kepentingannya—menghapuskan dosa satu tahun.
Abi Sa`iid al-Khudri RA meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda, “Barangsiapa yang berpuasa di Hari `Arafah, Allah SWT akan menghapuskan dosa-dosanya selama satu tahun sebelumnya dan satu tahun berikutnya.”
Itu lebih daripada `Asyura. Itu berarti bahwa Dia akan menghapuskan dosa-dosa di masa depan, artinya ia akan dilindungi dari dosa. Dan barangsiapa yang berpuasa `Asyura, Allah SWT akan mengampuni dosa-dosa di tahun sebelumnya.
Pada hari itu, Allah SWT memberi kemuliaan kepada banyak nabi, semoga kedamaian tercurah pada mereka. Allah SWT telah memilih Adam AS untuk menjadi ayah bagi umat manusia pada hari itu. Dia mengangkat Idris AS ke Surga pada hari itu. Dia menyelamatkan Sayyidina Nuh AS bersama orang-orang di dalam bahteranya pada hari itu. Dia menyelamatkan Sayyidina Ibrahim AS pada hari itu. Dia mengampuni Sayyidina Daud AS pada hari itu. Dia mengembalikan kerajaan Sulayman AS kepadanya pada hari itu. Dia melepaskan Ayyub AS [dari penderitaannya] pada hari itu. Dia mengangkat Sayyidina Isa AS [ke Surga] pada hari itu. Dan pada hari itu rasul kalian, rasul penutup yang diutus Allah SWT, pada hari itu, Allah SWT membuat Sayyidina Muhammad SAW menikah dengan Sayyidatina Khadijah RA dan Dia membuatnya hijrah ke Madinah pada hari itu. Dan Dia menciptakan langit dan bumi pada hari itu dan Dia menciptakan Qalam pada hari itu. Dan hari itu adalah Jumat—bukan Sabtu atau Minggu. Itu adalah hari yang sangat penting dalam kalender Islam.
Sekarang kalian pergi ke beberapa tempat dan mereka mengatakan kepada kalian mengenai pentingnya hari ini. Tetapi kalian pergi ke tempat lain, lalu terlibat terlalu banyak dalam politik, dan mereka lupa tentang hari ini.
Dan pada akhirnya, saya ingin memberikan makna dari `Asyura. Disebutkan dalam banyak tradisi Islam bahwa `Asyura berarti orang yang menghormati dan memuliakan hari di mana Allah SWT telah menyelamatkan seluruh nabi dari kejahatan umat mereka, Allah SWT akan mengangkatnya menuju kehidupan yang cerah. Itu artinya `asya nura—hidup pada ‘hari yang cerah.’ Mereka menghilangkan nun untuk menyatukan dua kata tersebut.
Al-Hamadani QS—salah satu muhaddis terbesar—meriwayatkan bahwa ketika Allah SWT memerintahkan
Demikianlah Sayyidina al-Hamadani QS berkata, “Karena kecintaan Allah SWT pada mereka, Dia meletakkan nama-nama mereka pada bahtera itu.” Barangsiapa yang mencintai Nabi SAW dan para sahabat beliau, maka Allah SWT akan mencintai mencintai mereka.
Semoga Allah SWT memberi kita berkah untuk berpuasa di Hari `Asyura.
Saya ingin mengajak kalian memperhatikan ayat berikut ini, Ati`ullah wa ati`ur-rasul, wa ulil amri minkum.- Patuhi Allah SWT, patuhi Rasul SAW dan orang-orang yang mempunyai otoritas atas kalian. [4:159]
Ini adalah waktu yang sangat sulit. Umat Muslim harus waspada bahwa mereka harus menjaga kecintaan mereka terhadap Islam di rumah-rumah mereka, di lingkungan mereka dan dengan tetangga-tetangga mereka. Kalau tidak, maka kita akan berada dalam bahaya. Allah SWT melindungi Islam, dan tak seorang pun dapat menambah atau mengurangi sesuatu darinya. Umat Muslim mungkin berada dalam bahaya, dan oleh sebab itu mereka harus mengambil langkah-langkah pencegahan. Kita datang ke sini bukannya untuk mendirikan negara Islam. Bukan seperti itu. Kita datang untuk hidup dengan damai, bekerja, membesarkan anak-anak kita secara Islami dan untuk mengembangkan suatu generasi baru. Jika kita menginginkan lebih dari itu, kita akan berada dalam masalah.
Nabi SAW bersabda, “Di Hari Akhir, kegelapan yang pekat akan menyelimuti umatku. Pada saat itu, orang yang duduk lebih baik daripada orang yang berjalan, dan orang yang berjalan lebih baik daripada orang yang berkendaraan…”
Jika kalian mempunyai masalah, diamlah di dalam rumah. Jika kita melibatkan diri kita, kita akan menyakiti diri kita sendiri. Duduklah sendiri, baca Alquran dan hadis, dan pergilah ke tempat kerja kalian. Jangan libatkan diri kalian pada sesuatu sekarang ini—itu tidak dianjurkan. Semoga Allah SWT melindungi semua orang yang melindungi orang lain dari penderitaan dan bencana.