Adab Bulan Rajab

Adab ini dilakukan sehari sebelum masuknya Bulan Rajab, antara Asar dan Magrib dan diulang sebagai adab harian bagi para salik (pejalan), kira-kira dimulai 1,5 jam sebelum Salat Subuh, tanpa membaca Doa Agung yang ditransmisikan oleh Grandsyekh Sultan Awliya Syekh `Abdullah Fa`iz ad-Daghestani QS (ad-du`aa ul-maatsuur li Sulthan al-Awliyaa) yang hanya dilakukan pada malam pertama.

Mandi Suci (ghusl) antara Salat Asar dan Magrib.
Kenakan pakaian terbaik.
Gunakan wangi-wangian yang enak, khususnya bagi pria.
Lakukan Salat Sunnat Wudu 2 rakaat.

Baca:
Yaa Rabbil `Izzati wal `Azhamati wal Jabbaruut
Wahai Tuhan yang memiliki Kemuliaan, Keagungan dan Memaksakan Kehendak-Nya.

Bergerak 3 langkah ke depan, ke arah kiblat dari posisi salat Anda.

Niat:
Nawaytu ‘l-arba’in, nawaytu ‘l-`itikaf, nawaytu ‘l-khalwah, nawaytu ‘l-`uzlah, nawaytu ‘r-riyadhah, nawaytu ‘s-suluk, lillahi ta’ala fii haadzal-masjid (atau fii haadzal-jaami`)

Aku berniat 40 (hari mengasingkan diri), aku berniat untuk beritikaf, aku berniat khalwat, aku berniat mendisiplinkan (ego), aku berniat mengadakan perjalanan di jalan Allah SWT, demi Allah SWT di masjid ini.

Baca:
Yaa Haliim 100 kali (untuk menghilangkan amarah)
Yaa Hafizh 100 kali (untuk menghilangkan penderitaan)

Bayangkan diri Anda berada di Taman yang diberkati (al-Rawdhah) di depan makam Nabi SAW menghadap Rasulullah SAW dan ucapkan 100 kali selawat:

Allahumma shalli ‘alaa Muhammadin wa ‘alaa aali Muhammadin wa sallim
Ya Allah, limpahkanlah selawat dan salam kepada Muhammad SAW dan kepada keluarga Muhammad SAW

Miliki niat bahwa Allah SWT akan membuat kita berada dalam hadirat spiritual Rasulullah SAW, Imam Mahdi AS dan para Syekh kita.

Niat:
Yaa Rabbii innanii nawaytu an ataqaddama nahwa bahri wahdaniyyatika ilaa maqaamil fanaa-i fiika falaa tarudanii yaa Rabbii, yaa Allaah khaa-iban hatta tuwash-shilanii ila dzaak al-maqaam al-maqaamul fardaanii

Ya Tuhanku, aku bergerak dan melangkah ke depan untuk meraih Maqam al-Fana dalam Hadirat Ilahiah. Ya Allah, Aku memohon kepada-Mu untuk melenyapkan diriku dalam Hadirat-Mu, Ya Rabbi, Aku bergerak menuju Samudra Keesaan-Mu, Samudra Wahdaniyyah, Ya Rabbi janganlah Engkau menolakku hingga aku mencapai Maqam al-Fardani yang unik.

Yaa Rabbi, yaa Allaah haytsu haadza as-syahru huwa syahruka ji’tuka dha-ifan wa naawiyan an a`mala `amalan biduun `iwadhun aw ay-yakuuna fiihi thalaban lil-fadhiilati qaasidan iyyaaka Ilaahii anta maqshuudi wa ridhaaka mathluubi

Ya Rabbi, karena bulan ini adalah bulan-Mu, aku datang kepada-Mu sebagai tamu yang lemah dan berniat untuk beribadah kepada-Mu tanpa meminta apa pun sebagai balasannya. Tuhanku, Engkaulah maksud dan tujuanku, dan hanya rida-Mu-lah yang kutuju. Aku mohon janganlah Engkau menolakku.

Ya Rabbi, kullu `umrii qad amdhaytuhu fil ma`aashii wasy-syirkil-khafii. Wa innanii uqirru bi-annanii lam aati ilaa baabika bi `amalin maqbuulin `indaka anta-Allaahul-ladzii laa ya’tii ahad ilaa baabika bi `amalihi bal bi-fadhlika wa juudika wa karamika wa ihsaanika. Anta Allaahul-ladzii la taruddu `abdan jaa-a ilaa baabika falaa taruddanii yaa Allaah

Ya Rabbi, seluruh hidupku telah kuhabiskan dalam kekafiran, syirik dan berperilaku buruk. Kunyatakan sepenuh hati bahwa aku tidak pernah melakukan satu amalan pun yang Engkau terima. Engkau adalah Allah SWT, Yang tidak pernah mengusir orang yang datang ke pintu-Mu. Engkau adalah Allah SWT, tiada seorang pun yang datang ke pintu-Mu dengan amalannya, melainkan dengan anugerah dan rahmat-Mu.

Yaa Rabbii, kullu umuuri fawwadh-tuhaa ilayka hayaatii wa mamaatii wa ba`da mamaatii wa yawmul hasyr. Kullu umuuri hawwaltuhaa `indaka. Wa fawwadh-tu amrii ilayka, laa amliku min amri nafsii syay-an. Laa naf`an, wa laa dharran, wa laa mawtan, wa laa hayaatan, wa laa nusyuuran. Kullu umuuri wa hisaabi wa su-aalii wa jawaabii hawwaltuhu `indaka yaa Rabbii yaa Allaah. Naashiiyati bi-yadika wa anaa `aajizun `anil jawaabi wa law mitsqaala dzarratin

Ya Rabbi, aku telah menyerahkan segalanya ke dalam genggaman-Mu: kehidupanku, kematianku, kehidupanku di Hari Kemudian, dan Hari Kiamat. Seluruh hartaku telah kupersembahkan kepada-Mu dan Engkaulah yang mengawasi diriku. Ya Rabbi, aku tidak memiliki apa pun dengan ego dan jiwaku. Aku tidak bisa mendatangkan kebaikan atau keburukan kepada diriku, atau hidup kepada diriku atau kematian kepada diriku, tetapi aku telah menyerahkan segalanya kepada-Mu. Seluruh penilaian-Mu terhadapku dan semua pertanyaan-Mu kepadaku serta seluruh jawabanku telah kuserahkan kepada-Mu. Apa pun yang ingin Kau lakukan terhadapku, Engkau melakukannya. Leherku ada dalam genggaman-Mu, aku tidak berdaya dalam menjawab pertanyaan-Mu, bahkan jawaban terkecil pun aku tidak bisa menjawabnya. Dengan segala kelemahan dan ketidakberdayaan serta tidak adanya harapan ini aku datang ke pintu-Mu.

Law kaana laka yaa Rabbii baabayni ahadahumaa mukhashash-shun littaa-ibiina min `ibaadika al-mu’miniin wal aakharu littaa-ibiina min `ibaadika al-`aashiin. Ji’tuka yaa Allaah nahwu baabik alladzii yahtaaju an yadkhula minhu `ibaaduka al-`aashiin. Wa innanii uqirru wa a`atarif annahu yajibu an ujaddida islaamii wa iimaanii min haadzal baab li-izh-haaril `ajzi

Ya Rabbi, jika Engkau mempunyai 2 pintu bagi hamba-Mu untuk memasukinya, satu untuk semua hamba-Mu yang beriman dan satunya lagi untuk hamba-Mu yang tidak beriman. Aku datang kepada-Mu melalui pintu yang digunakan oleh orang tidak beriman dan aku percaya bahwa inilah satu-satunya pintu masuk untukku. Aku menyatakan pada-Mu bahwa aku harus memperbarui Iman dan Syahadatku dari pintu ini, untuk menunjukkan kerendahan hati dan ketidakberdayaanku.

Wa haadzaal `amalu huwa awwalu `amalin lii ba`da maa syahidtu bil Islaami haqqan. Yaa Rabbii wa Anta wakiilii, yaa Wakiil haytsu naquulu Allaaha `alaa maa naquulu Wakiil wa Syahiid.

Amal ini dan syahadat ini adalah amal pertama bagiku setelah aku mengucapkan syahadat dan masuk Islam dan Engkau adalah Pelindungku di mana kami mengatakan, Allah SWT adalah Pelindung dan Saksi terhadap apa yang kami ucapkan.

Ucapkan 3 kali syahadat:
Asy-hadu anlaa ilaha illallaah wa asy-hadu anna Muhammadan `abduhu wa rasuuluh
Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah SWT dan aku bersaksi bahwa Muhammad SAW adalah hamba dan utusan Allah SWT.

Menyatakan kembali 5 Rukun Islam:
Iqaamush-shalaati wa iitaa-uz-zakaat wa shawmu ramadhaana, wa Hajjul bayt
Mendirikan salat, membayar zakat, berpuasa Ramadan, dan ibadah Haji ke Rumah Allah SWT.

Menyatakan kembali Rukun Iman:
Aamantu billaahi wa malaa-ikatihi wa kutubihi wa rusulihi wal yawmil aakhiri wa bil qadri khayrihi wa syarrihi min Allahi ta`alaa

Aku percaya kepada Allah SWT, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, utusan-utusan-Nya, hari akhir, takdir baik dan buruk—adalah berasal dari Allah SWT Yang Maha Tinggi.

Yaa Rabbii, yaa Allaahu kam zhahara minnii minadz-dzunuubi wal ma`aashii zhaahiran wa baathinan wa sirran min `ahdi iijaadi dzarratii wa ruuhii wa dukhuuli ruuhii ilaa jismii wa zhuhuurii minal `aalamid-dunyaa ilaa yawminaa hadzaa raj`atu `anil jamii`i ialayka bit-tawbati wal istighfaar

Ya Rabbi, ya Allah, sejak Hari Perjanjian (Alastu bi Rabbikum, Qaalu bala)—apa pun janjiku kepada-Mu, aku menerimanya dan berjanji untuk melaksanakan semuanya. Ya Allah SWT, Ya Tuhanku, sejak hari di mana Engkau menciptakan atomku, zarahku, dan sejak hari di mana Engkau meniupkan rohku, dan sejak hari di mana jiwaku muncul dari tempat yang benar-benar abstrak menjadi eksis, hingga kini, berapa banyak ketidakpatuhan telah kulakukan, dari zarahku, jiwaku dan tubuhku baik secara fisik maupun spiritual. Aku menyesali semuanya dan aku menyesali apa yang telah kulakukan dan aku kembali kepada-Mu untuk memohon ampunan dan tobat.

Wa innanii qad dakhaltu wa salaktu fii rahmaati syahrika hadzaal mubaarak falaa taruddnii yaa Rabbii `an baabika wa laa tatrukniii li ahwaali nafsii wa law lilahzhah wa anaa astaghfiruka

Ya Rabbi, aku masuk dan bergerak ke dalam Samudra Berkah dari bulan-Mu yang penuh pujian. Ya Rabbi, janganlah Engkau menolakku dari pintu-Mu dan janganlah Engkau meninggalkan diriku pada egoku walaupun hanya dalam sekejap mata dan aku memohon ampunan-Mu.

Istighfaar:
Astaghfirullaah (100 kali)

(kemudian duduk)

Lanjutkan dengan awrad harian Naqsybandi tingkat mapan (Adzkaar al-yawmi: dzikir ahlul `azhiim), mulai ayat Aamanar-Rasuul sampai akhir.

Catatan: bagian ini dilakukan sebagai adab harian di bulan Rajab tetapi tidak dilakukan dalam adab memasuki bulan Rajab.

Aamanar-Rasuul [QS 2:285-286]
Alam Nasyrah (7 kali)
Al-Ikhlash (11 kali)
Al-Falaq (1 kali)
An-Naas (1 kali)
Laa ilaha illallaah (9 kali)
Laa ilaha illallaah Muhammad Rasuul Alaah (1 kali)
Allaahumma shalli `alaa Muhammadin wa `alaa aali Muhammadin wa sallim (10 kali)

Sayyid ash-Shalawaat:
`Alaa asyrafil `aalamiina Sayyidinaa Muhammadinis shalaawaat
`Alaa afdhalil `aalamiina Sayyidinaa Muhammadinis shalaawaat
`Alaa akmalil `aalamiina Sayyidinaa Muhammadinis shalaawaat

Shalaawaatullaahi ta`aalaa wa malaa-ikatihii wa anbiyaa-ihii wa Rusulihii, wa jamii`i khalkihii `alaa Muhammadin wa `alaa aali Muhammad, alayhii wa `alayhimus-salaam wa rahmatullaahi ta`aalaa wa barakaatuh, wa radhiyallaahu tabaaraka wa ta`aalaa `an saadaatina ash-haabi Rasuulillaahi ajma`iin. Wa `anit-taabi`iina bihim bi ihsaan, wa `anil a-immatil mujtahidiinal maadhiin wa `anil `ulamaa-il muttaqiin, wa`anil awliyaa-i shaalihin, wa am-masyaayikhina fii thariqatin Naqsybandiyyatil `aliyyah Qaddas Allaahu ta`aalaa arwaahahumuz zakiiyah, wanawwarallaahu ta`aalaa adhrihatahumul mubaarakah, wa a`aadallaahu ta`aalaa `alaynaa min barakaatihim wa fuyuudhaatihim daa`iman wal hamdullilaahi rabbil `aalamiin, al-Faatihah

Ihda:
Ila hadhratin Nabiyyi SAW wa ‘aalihi wa shahbihil kiram, wa ilaa arwaahi ikhwaanihi minal-anbiyaa’i wal mursaliin wa khudamaa-i syaraa-ihim wa ilaa arwaahil a-immatil arba`ah wa ilaa arwaahi masyaayikhinaa fii thariiqatin Naqsybandiyyatil ‘Aliyyah, khaassatan ila ruuhi imamith-thariqati wa Ghawtsil khaliiqati Khwaajaa Bahaauddiin Naqsyband Muhammad al-Uwaysiyil Bukhaari, Wa ‘ilaa hadhrati Mawlaanaa Sulthaanil Awliya Syaykh ‘Abdullah Daghistaanii, wa Mawlaanaa Syaykh Muhammad Naazhim al-Haqqaani wa ilaa saa-iri saadaatinaa wash-shiddiqiina al-Faatiha

Surat al-Fatihah (dengan niat telah disandangkan dengan tajjali yang turun ke Madinah)

Allaah Huu Allaah Huu Allaah Huu Haqq (3 kali)

Bayangkan bahwa diri kita sedang berada di antara Tangan Allah SWT

Zikir:
Allah Allah 5000 kali (dalam hati)
Allah Allah 5000 kali (bersuara)

Selawat:
Allaahumma shalli `alaa Muhammadin wa `alaa aali Muhammadin wa sallim
(1000 kali setiap hari, kecuali Senin, Kamis dan Jumat 2000 kali)

Salat Najat
Salat Syukur
Salat Tasbih

Catatan: ketiga salat ini dilakukan sebagai adab harian di bulan Rajab tetapi tidak dilakukan pada adab memasuki bulan Rajab.

Yaa Shamad (500 kali)
Dengan niat untuk menghilangkan aspek buruk dari ego.

Astaghfirullaah (500 kali)
Dengan niat memohon kepada Allah SWT agar mengampuni dosa-dosa kita, sejak diciptakannya jiwa kita sampai hari ini.

Astaghfirullaah (500 kali)
Dengan niat bahwa sejak hari ini sampai hari terakhir di dunia, Allah SWT akan melindungi kita dari dosa-dosa.

Alhamdulillaah (500 kali)
Sebagai rasa syukur bahwa Allah SWT tidak menciptakan kita sebagai umat dari nabi-nabi yang lain

Alhamdulillaah (500 kali)
Sebagai rasa syukur bahwa Allah SWT telah menciptakan kita sebagai umat dari Nabi Muhammad SAW, dan memuliakan kita dengan Sayyidina Abu Bakar ash-Shiddiq RA, `Abdul Khaliq al-Ghujdawani QS, Syekh Sayyid Syarafuddin ad-Daghestani QS, dan memuliakan kita dengan Grandsyekh Syekh `Abd Allah al-Fa`iz ad-Daghestani QS, dan memuliakan kita dengan menjadikan kita sebagai pengikut Mawlana Syekh Muhammad Nazim Adil al-Haqqani QS

Doa Agung dari Sulthan al-Awliyaa (ad-Du`a ul-Maatsuur)

Sumber:
The Naqshbandi Sufi Tradition: Guidebook of Daily Practices and Devotions
by Shaykh Muhammad Hisham Kabbani
© 2004, Islamic Supreme Council of America